Sebuah pendopo puisi untuk melepas penat, berbagi pikiran, berbagi perasaan atau hanya tempat untuk merenung.
Selasa, 26 Juni 2007
Dia Masih Merindukanmu
Aku yakin bulan iri padaku
karena malam ini bintang-bintang hanya mau menatapku
Akupun tersenyum ... seolah kami berdekatan.
Bintang-bintang berbisik pelan di hatiku ...
"Dia masih merindukanmu". seketika air mukaku berubah
Aku tidak lagi tersenyum.
Malam ini aku rasa enggan
untuk lanjut mendengarkan bintang-bintang bercerita.
"Bintang-Bintang malam ini hanya ingin melukai hatiku." Burukku berprasangka.
Duhai bintang-bintang, Dialah mawar terindah,
semerbak harumnya tidak ada duanya di dunia, telah membiusku ... dengan apa adanya dia ...
Dia tetaplah mawar, dia memang berduri dan telah menggores cawan cintaku
Namun duhai bintang-bintang, menatap wajahnya lebih menyejukkan
Dibanding aku membasuh wajahku dengan butiran embun
Auranya yang biru, hijau dan putih
Berpadu dengan indahnya hijab menutupi kilaunya perhiasan
Dia pasti bernilai lebih dari emas termahal yang ada di dalam perut bumi.
Duhai bintang-bintang, kala aku berdekatan dengannya
Aku lupa diri, pikiran melayang, laksana fatamorgana di atas tanah yang datar.
Tidak bisa ku reguk air kenyataannya.
Duhai bintang-bintang, pasti kau pernah merasakan tertutupi awan-awan yang hitam
Disertai percikan-percikan kilat dan gemuruh halilintar
Ombak-ombak menjadi tindih-menindih tidak beraturan
Tanpa ritme yang anggun, semua kacau...
Itu yang kurasakan bila lebah lain mendekati mawarku.
Duhai bintang-bintang, aku memang berpisah
Namun atas nama perasaan yang telah disaksikan oleh bumi, api, air dan udara
"Aku pun masih merindukan dia".
Sabtu, 23 Juni 2007
Ketika Aku Lelah
Ayah, maafkan aku jikalau aku masih mengeluh
Hatiku memang belum setegar karang, tidak seperti hatimu
Ayah, maafkan aku jikalau aku masih menangis
Kaulah sosok yang terkuat untuk mengarungi hidup, bukan aku
Ayah, aku hamba Allah bukan hamba manusia
Jadi aku berharap kau mengerti ketika aku tidak bersemangat mengejar dunia
Ayah, saat ini aku lelah, mereka telah mencaci dan memaki aku
aku butuh kehangatan, kasih sayang, dan ruang di hatimu
Ayah, aku ingin berbaring di hangatnya hatimu
Dilembutnya kasih sayang, untuk menggantikan kasih sayang Ibu.
Jumat, 22 Juni 2007
Rasanya Semriwiiiing....
Itu loooh si Gita, sodara gw yg paling "putih" yg tinggal di Surabaya, akhirnya acara teaternya sukses juga. Jarang2 orang "putih" bisa maen teater (^_^ orangnya gak tau ini gw omongin). klo tau bisa2 gw dilempar wajan hitam jurus andalannya.
Yeah..klo sodari gw sukses, dan bahagia, jadi kebawa juga gw...
rasanya semriwiiiiiiing...
(uggghhh rasanya pengen noyorin sejuta kepala niiiihhhhh !!!)
Waaaataaaaa!!!!
Yang Aku Cari (Pendopo My Bro)
Yang aku cari adalah ketenangan, seperti malam tanpa suara binatang
Yang aku cari adalah kesejukan seperti air sungai di kaki gunung atau embun dikala shubuh
Karena itulah kau aku ciptakan,
Sebuah pendopo untuk melepas kepenatan
Kuciptakan kau di dunia yang tak semua mahluk bisa menjamah
Kuciptakan kau untuk mencurahkan segala resah.
Jakarta, 22 Juni 2007
My Bro
Yang aku cari adalah kesejukan seperti air sungai di kaki gunung atau embun dikala shubuh
Karena itulah kau aku ciptakan,
Sebuah pendopo untuk melepas kepenatan
Kuciptakan kau di dunia yang tak semua mahluk bisa menjamah
Kuciptakan kau untuk mencurahkan segala resah.
Jakarta, 22 Juni 2007
My Bro
Kamis, 21 Juni 2007
Langganan:
Postingan (Atom)