Kamis, 27 September 2007

Ini yang aku tanya



Sejak mawar tercerabut dari akar makna


Beku sepimu bahkan memecahkan riuh teriak sang gagak


Lalu kau berlari mengikuti arak-arakan awan


Ini yang aku tanya, ada apa?

Rabu, 19 September 2007

Sambil Menunggu-Mu


Menatap awan menggulung waktu
Melalui aliran keruh sungai dosa aku berkaca
Mencabut helai-helai kekhilafan satu-persatu
Berharap karat nista lepas dan berganti kilau aura

Semoga aku tak lelah sujud dan bersimpuh
menunggu-Mu mengampuni dan mengangkat derajat hamba
Aku di sini menikmati memuji dan memahami keindahan 99 Nama
Di saat mahluk tak tahu diri hanya bisa menuduh dan mencela

Sudut dinding dan permadani ini yang menjadi saksi
Betapa doaku adalah luapan takut dan harap
dengan tangan terangkat dan hangat air kelopak mata
Sambil menunggu-Mu menjemputku meninggalkan jasad yang tak berharga.

20 September 2007
(8 Ramadhan)

Selasa, 18 September 2007

Senjata


Asal ada ini hati tak kan pernah was-was
asalkan ini di sisi kau pasti selalu puas
Akan ku bidik mata-mata yang berani melirik
Bahkan aku berani membuat mereka mati tercekik

Aku tarik pelatuk untuk memuntahkan peluru
Kepada setiap kepala yang nyinyir menyeru
Mampu aku guncangkan tubuh-tubuh kekar
Cukup dengan suara senjata yang menggelegar

Cukup! tahan langkahmu sampai disitu
Peluruku sudah tak sabar ingin menembus dadamu
Tahan inginmu jika kau ingin lari
atau letupan akan bernyanyi dengan senang hati

Ha ha ha...
kau bukan siapa-siapa!
Jika aku memegang senjata.

Senin, 17 September 2007

Shadow


Di belakangku selalu membias
kau nampak namun sekilas
mataku liar mendelik
mencari warnamu yang semakin berbisik

Satu, dua, tiga, tanganku sudah siap menerkam
menanti waktu yang tepat mencekikmu sampai mengerang
Kau selalu membuntuti hari-hariku
Hingga aku kelelahan berlari dan membuat aspal waktu berdebu

Fajar, Terik, Senja bahkan pada saat Purnama
kau mengganggu dan selalu mengikutiku
Namun kau hilang lenyap dalam gelap seketika
ketika tak ada lagi nur membelaimu manja.

(makasih buat Nisa atas inspirasinya ^^)

Ternyata (ketika ku bernyanyi) ^_^


Terpaksaa katamu!?

Ternyata,

Selama ini...

Kamu, kamu...!

Padahaaal ...

Teganya kau

Mengapa kepadakuu!!!

Kamis, 13 September 2007

Ketok Palu


Ruangan yang panas dibalut keringat dan bau tak sedap
mendadak menjadi dingin ketika dia memulai
Tabungan ketenangan dan senyuman ramah
seketika pecah berserak tak tentu arah

Ada yang mencaci, ada yang membela
"Aku menuntut hak, tempatmu di neraka!!"
Tanpa sadar mereka melupakan kewajiban
memaklumi kesalahan dengan memaafkan

Hei, lihat itu sang ksatria
bukan penegakkan keadilan di mulutnya
tapi penuhnya kantung culas dengan uang
Dan yah, tentunya ada campuran kepentingan juga

Adalagi mereka sang pekerja
memutar kepala kemudian berteriak-teriak
"Pemutus Keadilan!, kapan kami bisa hidup dengan tenang?"
"Liat keadaan kami, kami juga punya anak isteri!!"

Jarum pendek pun bergeser cepat
Waktu diakhiri dengan tiga ketukan "Tok,Tok,Tok"
seketika itu juga kami pulang
dengan senyum kecut terpampang.

Teropong


Mata raga sudah redup
Menghalangiku melihat aura dunia
Hanya sampai sini aku sanggup
Menelanjangi bumi yang mulai tua

Namun melihat wajahmu tanpa mata pun aku bisa
Karena aku punya teropong di dalam jiwa
Teropong yang tersimpan rapi di dalam hati
Untuk melihat orang yang kusayangi

Tanpa dokter berdiagnosa aku tau bahwa kau terluka
Tanpa airmata bersaksi aku tau kau sedang bersedih
Pun layaknya mawar yang merekah aku tau kau sedang bahagia

Teropong ini menggantikan mata raga
khusus untukmu, untuk melihatmu
Teropong ini untukmu
untuk menjagamu.

Rabu, 12 September 2007

Semua...


Semua sudah terjadi
tak mungkin aku menyalahkan matahari yang sejak fajar mengiringi hangatnya senyum ini

Semua sudah terjadi, menyatu,
ini dan itu tanpa instruksi
apalagi ?! sudahlah, kau akan kelelahan jika membantah!!! (hatiku berbicara)

Aku tidak mampu mendengarkan keanggunan nada dari dawai-dawai melodi jiwa
Pun, aku tidak bisa lagi menciptakan pukulan-pukulan yang menggetarkan perkusi hati, semua seperti mati

Semua sudah gelap
seperti tidak ada lagi cahaya yang mampu menembus hati, atau ini akibat ulah debu2 kekotoranku sendiri?? whats the matter with me?!!

Entahlah...
Yang pasti semua sudah terjadi
Semua ini yang memang harus aku hadapi
Sampai kapanpun aku tak akan lari.

Selasa, 04 September 2007

Pergi Atau Aku Mati !!!


Aku membelah jiwa menjadi tiga
menggulung awan hitam yang semakin bergemuruh di dalam jiwa

Aliran liar menggagas meluap ke dalam belukar panas yang tak terhingga.
Kuat katamu? kepayahan sudah ku derita dari fajar tadi.

Hei lepaskan aku!
aku tak akan tahan menjilati aura pesonamu selama ini

Matikan saja aku!
Atau aku akan berkamikaze untuk kesekian kali di ruang yang tidak ada siapapun yg melihatku...

Tolong, tolong biarkan aku mati bila kau tak mau pergi!!!.

Pergi atau aku akan mati !!!