Minggu, 30 Maret 2008

SUCI

Suci
itu namamu
kau setumbuh tunas yang lahir di tanah yang tandus
tumbuh hanya berupa daun sehelai
hanya sehelai tanpa batang dan akar yang kokoh

Masa tunas tak pernah besit setinggi angan
hanya harap setinggi dahan
kau sering merobek-robek dirimu yang hanya sehelai daun itu
dan seringkali pula
dengan koyak itu, kau
merasa rendah, merasa hina

Tapi tanpa kau sadari
sebenarnya kau tetap Suci

aku tau itu dari namamu.

Selasa, 25 Maret 2008

Khilaf...

Dedaun menghentikan hijaunya
Berakar sepi kering tanpa merdu suara hati
Luka jiwa meronta terlunta membebaskan cakra
Getar riak di tepian mata ikut membeku dalam airnya
Diri selenyap sekam dihempaskan angin fatamorgana
Benak kala itu
tanpa syair
tanpa dzikir

Kamis, 13 Maret 2008

Ingatkan Aku Sahabat

mata redup mati kini
setelah berpagut dalam lelah semedi

andaikata cahaya dalam celah jiwa tak ada
mungkin hambar terhampar pada lembar kata

belum kutemui jawab yang buat gudang akalku puas mengunyah alasan
terhadap tanya-tanya yang ada dalam hidup, antara nyata dan fana

namun mampuku hanya bersandar pada waktu

dan kuungkap pada sahabat sejati :
"wahai hati tolong ingatkan bila aku lepas kendali"