Sebuah pendopo puisi untuk melepas penat, berbagi pikiran, berbagi perasaan atau hanya tempat untuk merenung.
Minggu, 15 Juli 2007
Dialog Diri
Hei Qolbu..tenangkan dirimu!
Seharusnya kamu seperti Masjid
Tidak boleh ada di dalammu kecuali Allah
Hei Qolbu..tenangkan dirimu!
Jangan biarkan kau larut dalam kegelapan,
Karena itu hanya melahirkan ketertutupan
Hei Qolbu..tenangkan dirimu!
Sia-sia jika kau harapkan dunia
Kecewa kau bila berharap pada manusia
Hei Qolbu..tenangkan dirimu!
Bersabarlah menjemput sahabat dan cinta, yang bersedia menemani kita
Dan setia ikut terkubur dalam tanah yang sempit dan gulita
Hei Qolbu tenangkan dirimu!
Cemburulah pada dirimu sendiri
Jika kau adalah tempat bersemayam ilmu dan sinar gemerlapan
Abaikan mereka yang lupa oleh dan untuk siapa mereka diciptakan
Hei Qolbu tenangkan dirimu!
Biarkan mereka yang mengejek dan merendahkan,
Hanya Tuhanmulah yang tahu siapa yang mulia diantara mahluk-Nya.
Tugasmu hanyalah kalahkan hawa nafsu itu sampai ia tunduk tak berdaya.
Hei Qolbu tenangkan dirimu!
Jangan pernah kau mengharapkan surga
Jika kau bangga terhadap banyaknya amal
Perhatikan niat di dalam dirimu
Berharap ridho siapakah engkau??
Minggu, 01 Juli 2007
Tolong temani aku ...
Aku ... masih belum bisa
merasakan kehangatan
Aku ... masih belum dapat
merasakan kebahagiaan
Sebagaimana yang pernah aku rasakan
ketika menyemai padang cinta
merajut benang-benang kasih sayang
bersama dirimu ...
Aku ... belum tahu siapa dia
yang bisa menggantikanmu
dapatkah dia membuat aku tersenyum
kemudian tertawa bahagia?
Atau merasakan hati
yang terluka tertusuk cemburu
karena aku takut terpisahkan dari dirimu ...
Aku ... tidak tahu
mana yang mesti aku ikuti
tajamnya akal yang menganalisa kesalahan-kesalahanmu
atau lembutnya kebenaran qolbu yang masih mencintaimu ...
Aku ... setelah kejadian itu
pasti terhapus dari memorimu
Aku ... saat ini pun tidak dapat berharap banyak
untuk bisa kembali seperti dulu
Aku ... hanya ingin kau tahu
Aku ... masih belum dapat melupakanmu
Aku ... hanya ingin kau tahu
dalam detik-detik berakhirnya hidupku ...
hanya bayangmu yang aku harapkan
untuk menemani rasa sakitku ...
Langganan:
Postingan (Atom)