Rabu, 06 Februari 2008

Aku, Kau dan Langit

Aku melukis teduh wajahmu saat pertama bertemu dalam langit shubuh

Mengingat hebatnya cemburu pada terik langit menyengat terasa di kepala

kemudian sekejap mengenang perpisahan kita dalam untaian langit senja

hingga akhirnya aku terlelap dalam kerinduan

berselimutkan langit yang bertabur bintang-bintang.

1 komentar:

Anonim mengatakan...

Waduh...ini ada acara cemburu ...

Gawat...panas ini...menyingkir ah...

* kabur *