Sabtu, 20 September 2008

Gerbang

Terucap janji pada empunya nyata dan fana
lalu diantar ke gerbang, selamat datang di dunia!
namun, hanya menangis aku, setibanya.


Matang usia terpana melihat kilau,
berlari, menuju oase fatamorgana
melepuh dibakar waktu,lupa diri, jauh mengingkari janji.

Pada saatnya sekejap dijemput gerbang
dengan rasa tusukan tiga ratus pedang
dan hanya mampu menangisi janji dalam gelap yang bernisan.

2 komentar:

Kurniawan Yunianto mengatakan...

salam kenal my bro'
aku suka tulisan mu yang ini
"aku juga nangis kala itu"

Kurniawan Yunianto mengatakan...

kau dan aku memang telah membikin janji
meski barangkali baru kita sadari
saat usia telah mendekat ke mati

mau bagaimana lagi
janji telah terucap, tak bisa dihisap kembali

wah, tulisanmu ini sungguh dalam maknanya, saudaraku

oya, terimakasih telah berkenan ke 'hutanku'